Pengertian Paradigma
Secara etimologis paradigma berarti
model teori ilmu pengetahuan atau kerangka berpikir. Sedangkan secara
terminologis paradigma berarti pandangan mendasar para ilmuan tentang apa yang
menjadi poko kpersoalan yang semestinya dipelajari oleh suatu cabang ilmu
pengetahuan. Jadi,paradigma ilmu pengetahuan adalah model atau kerangka
berpikir beberapa komunitas ilmuan tentang gejala-gejala dengan pendekatan
fragmentarisme yang cenderung terspesialisasi berdasarkan langkah-langkah ilmiah
menurut bidangnya masing-masing.
Demikain Pengertian
Paradigma,Definisi Paradigma Apa Itu Paradigma.
Semoga Tulisan "Pengertian/Definisi Paradigma (Apa
Itu Paradigma,Pengertian Paradigma dan Definisi Paradigma)"
ini Bermnafaat.mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan.
Anggapan
dasar
Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan
sederetan asumsi yang kuat tentang kedudukan permasalahan yang sedang diteliti.
Asumsi yang harus diberikan tersebut, diberi nama asumsi dasar atau anggapan
dasar. Anggapan dasar ini merupakan landasan teori di dalam pelaporan hasil
penelitian nanti, Dalam melakukan penelitian anggapan–anggapan dasar perlu
dirumuskan secara jelas sebelum melangkah mengumpulkan data. Anggapan-anggapan
semacam inilah yang disebut sebagai anggapan dasar, postulat atau asumsi dasar.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa anggapan dasar adalah sesuatu yang
diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal yang
digunakan untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan
penelitiannya.
Nilai / sesuatu yg bias diukur
Memahami perubahan pemikiran terkait tentang
perubahan-perubahan tentang teori yang dianut atau disepakati para pakar, dan
pemahaman tentang karakteristik sosiologis masyarakat ilmiah/para pakar dalam
hubungannya dengan sikap perubahan. Bentuk perubahan berpikir ini membentuk
suatu paradigma (cara pandang) bagi setiap masyarakat ilmiah. Masyarakat ilmiah
pada paradigma ini menempatkan atau mendorong argumentasi tentang sebuah
kebenaran ilmu pengetahuan itu relative.
Masalah yang diteliti
Banyaknya masalah penelitian yang
sering ditemukan, seringkali membuat seorang peneliti harus memilih masalah penelitian
yang paling layak diantara beberapa masalah tersebut. Hal yang penting
dijadikan pegangan dalam memilih masalah penelitian ini adalah bahwa keputusan
dan penentuan terakhir adalah terletak pada peneliti itu sendiri.
Sebelum memilih masalah, terlebih dahulu peneliti harus menentukan topik penelitian.
Untuk menentukan topik penelitian
Narbuko dan Achmadi (2002) menyampaikan bahwa sebelum menentukan topik
penelitian, seorang peneliti harus terlebih dahulu menanyakan pada diri sendiri
tentang beberapa pertanyaan berikut:
“Apakah topik tersebut dapat
dijangkaunya/ dikuasainya (manageble topic)?”
“Apakah bahan-bahan/ data-data
tersedia dengan cukup (obtainable data)?”
“Apakah topik tersebut penting
untuk diteliti (significancy of topic)?”
“Apakah topik tersebut menarik
untuk diteliti dan dikaji (interested topic)?”
Setelah topik ditentukan
selanjutnya peneliti harus memilih masalah penelitian yang sesuai dengan topik
tersebut. Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang
dipilih layak dan relevan untuk diteliti , Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah
penelitian adalah sesuatu hal atau kejadian yang dijadikan sebuah penelitian
dengan mempertimbangkan beberapa hal dalam menentukan suatu masalah dalam
penelitian sehingga memperoleh jawaban yang diinginkan.
Ø Konsep-Konsep pokok
membuka kesadaran
bersama bahwa para pengkaji ilmu pengetahuan itu tak akan selamanya mungkin
bekerja dalam suatu suasana “objektivitas” yang mapan, yang bertindak tak lebih
tak kurang hanya sebagai penerus yang berjalan dalam suatu alur progresi yang
linier belaka. Para pengkaji dan peneliti ilmiah yang sejati selalu saja
memiliki subjektivitas naluriah untuk bergerak secara inovatif guna mencari dan
menemukan alur-alur pendekatan baru, atau untuk mempromosikan cara pendekatan
yang sampai saat itu sebenarnya sudah ada namun yang selama ini terpendam dan
terabaikan oleh kalangan yang selama ini berkukuh pada paradigma lama yang
diyakini telah berhasil menyajikan sehimpunan pengetahuan yang “normal dan tak
lagi diragukan legitimasinya”. Kehendak untuk mencari dan menemukan
alur pendekatan baru yang berbau bid’ah ini selalu saja terjadi dalam sejarah
falsafati dan keilmuan manusia, khususnya apabila terjadi perubahan besar yang
mendasar pada kehidupan sosial-politik, yang menghadapkan manusia warga
masyarakat politik pada banyak permsalahan baru yang menghendaki
jawaban-jawaban yang baru pula.
Ø
Metode Penelitian
Paradigma
penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara
pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti
terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan
bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta
kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab
masalah penelitian [11] . Secara umum,
paradigma penelitian diklasifikasikan dalam 2
kelompok yaitu penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif.
·
Paradigma kuantitatif
menekankan pada pengujian
teori melalui pengukuran variabel penelitian
dengan angka dan melakukan analisis data dengan
prosedur statistik. Penelitian
yang menggunakan pendekatan deduktif
yang bertujuan untuk menguji hipotesis
merupakan penelitian yang menggunakan paradigma
kuantitatif. Paradigma ini disebut juga dengan
paradigma tradisional (traditional), positivis (positivist),
eksperimental (experimental), atau empiris (empiricist), Jenis
penelitian yang termasuk dalam paradigma penelitian kuantitatif dibedakan
berdasarkan tujuan penelitian dan karakteristik masalah.
·
Penelitian deduktif, yaitu
penelitian yang bertujuan menguji teori pada
keadaan tertentu.
·
Penelitian induktif,yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan (generating) teori atau
hipotesis melalui pengungkapan fakta.
·
Penelitian Terapan.
Penelitian terapan berbeda
dengan penelitian dasar, penelitian terapan dilakukan untuk
menjawab pertanyaan tentang permasalahan yang khusus atau
untuk membuat keputusan tentang suatu tindakan atau
kebijakan khusus. Penggunaan metode ilmiah dalam penelitian terapan menjamin
objektivitas dalam mengumpulkan fakta dan menguji ide
kreatif bagi alternatif strategi
bisnis.
·
Penelitian evaluasi, yaitu
penelitian yang diharapkan dapat memberi masukan atau
mendukung pengambilan keputusan
tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif
tindakan.
·
Penelitian dan pengembangan, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
produk sehingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih baik.
·
Penelitian tindakan, yaitu
penelitian yang dilakukan untuk segera digunakan
sebagai dasar tindakan pemecahan masalah.
·
Paradigma kualitatif ini merupakan paradigma
penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalahdalam
kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural
setting yang holistis, kompleks, dan
rinci. Penelitian yang
menggunakan pendekatan induksi yang mempunyai
tujuan penyusunan konstruksi teori atau
hipotesis melalui pengungkapan fakta merupakan penelitian
yang menggunakan paradigma kualitatif. Paradigma ini disebut juga dengan pendekatan
konstruktifis, naturalistic atau interpretatif (constructivist,naturalistic
or interpretativeapproach), atau perspektif post-modern.
Ø
Metode
Analisis
·
Pengamatan dengan berpartisipasi (Participant
Observation)
·
Wawancara Mendalam (Indepth
Interview)
·
Penyelidikan Investigation) Sejarah
Hidup (Life Historical
·
Analisis Konten (Content Analysis)
·
Kontras
Metode
Kualitatif
|
|
|
Desain
- Umum
- Fleksibel
- Berkembang, tampil dalam proses
penelitian
|
Desain
- Spesifik,
jelas, terinci
- Ditentukan
secara mantap sejak awal
- Menjadi pegangan langkah demi langkah
|
|
Tujuan
- Memperoleh
pemahaman makna : verstehen
-
Mengembangkan teori
-
Menggambarkan realitas yang komplek
|
Tujuan
- Menunjukkan
hubungan antara variabel
- Mentest
teori
- Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
|
|
Teknik
Penelitian
- Observasi,
participant observation
- Wawancara
terbuka
|
Teknik
Penelitian
- Eksperimen,
survey, observasi berstruktur
- Wawancara
berstruktur
|
|
Instrumen
Penelitian
- Human
Instrument
- Buku
Catatan
- Recording
|
Instrumen
Penelitian
- Test,
angket, wawancara, skala
- Komputer,
Kalkulator
|
|
Data
- Deskriptif
- Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan responden,
dokumen, dll
|
Data
- Kuantitatif
- Hasil pengukuran berdasarkan
variabel yang dioperasionalkan dengan menggu-nakan instrumen
|
|
Sampel
|
Sampel
|
Ø
Hasil Analisis
Penelitian untuk membuktikan atau
menemukan sebuah kebenaran dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu kantitatif
maupun kualitatif. Kebenaran yang di peroleh dari dua pendekatan tersebut
memiliki ukuran dan sifat yang berbeda. Pendekatan kuantitatif lebih
menitikberatkan pada frekwensi tinggi sedangkan pada pendekatan kualitatif
lebih menekankan pada esensi dari fenomena yang diteliti. Kebenaran dari hasil
analisis penelitian kuantitatif bersifat nomothetik dan dapat
digeneralisasi sedangkan hasil analisis penelitian kualitatif lebih bersifat
ideographik, tidak dapat digeneralisasi. Hasil analisis penelitian kualitatif
naturalistik lebih bersifat membangun, mengembangkan maupun menemukan
terori-teori sosial sedangkan hasil analisis kuantitatif cenderung membuktikan
maupun memperkuat teori-teori yang sudah ada
Komentar
Posting Komentar